Salah Langkah
Ketika seorang salah langkah
terhadap apa yang ia jalani sekarang, mungkin ia berfikir untuk mundur dan
memulai dari nol, walau perjalanannya sudah hampir selesai. Kepikiran terus
menerus, karena itu bukan keinginannya atau tidak sesuai dengan keinginan yang
dicapainya. Alhasil, memulai dari nol dengan semangat namun akhirnya tumbang
kembali. Terus saja seperti itu.
Ah, rasanya aku ingin semuanya
kembali seperti awal. Kembali menjadi anak kecil yang polos dan lugu. Yang tak
tahu apa-apa dan apabila melakukan kesalahan selalu dikatakan “ah, namanya juga
anak kecil”. Jikalau tahu kehidupan ini seperti ini, rasanya aku tak ingin
dilahirkan. Bukan, bukan berarti aku tak menyukuri dengan nikmat kehidupan yang
sedang ku jalani sekarang ini, bukan berarti aku mengeluh dan menyerah dengan
keadaan yang sekarang aku alami. Namun, hanya saja aku tahu bagaimana rasa
pahitnya kehidupan, yang entah kadang berpikir apa yang aku tunggu di dunia ini
selain menunggu akan kematianku? Dunia ini hanya sementara dan fana, lantas
hidupku akan seperti apa nanti di akhirat? Sedangkan aku adalah pendosa yang
besar.
Aku manusia yang tak tahu malu,
sering melakukan kesalahan yang menyebabkan akan dosa, namun sangat
mengharapkan syurga. Apakah aku tak tahu malu? Ingin rasanya terus berhijrah
dan kuat akan istiqomah, namun berat sekali karena tak ada yang mengenggam
tangan ku tuk bersama menuju jannah-nya. Bukan tentang jodoh yang ku bahas,
namun tentang persabahatan yang ingin aku rasakan kebersamaan menuju kebaikan.
Memangnya aku tak punya teman? Tidak,
teman ku banyak namu, ku rasa tak ada yang sama lagi denganku. Ada, namun jauh.
Aku butuh yang dekat denganku. Keseharian denganku dan bersama-sama melangkah
menuju yang dituju.
Ah, aku rindu masa itu. Pernah aku
merasakan bagaimana damainya kehidupan, bagaimana damainya hati ini ketika
bersujud menghadap-Mu, bagaimana rasa tangisnya seorang pendosa memohon ampun
kepada Rabb-Nya, bagiaman rasanya menjadi orang ikhlas. Namun, aku tak
seistiqomah itu, hingga akhirnya aku pun memilih langkah yang salah. Aku rindu,
rindu serindu-rindunya dengan semua itu.