Tak Ada Salahnya Mencoba
Assalaamu’alakum
HALOO….
Oke
kali ini aku bakalan ceritain pengalaman aku sendiri tentang gimana sih rasanya
pake cadar. Bukan sebuah eksperimen sih yang aku lakuin ini tapi memang
dasarnya aku kepengen banget pake cadar tapi masih ada halangannya. Akhirnya
ngeberaniin diri buat pake cadar. Sebelumnya aku udah bahas ya di artikel
pertama aku mengenai cadar yaitu “ada apa dengan cadar?”.
Pertama
kali aku pake cadar itu karena ada temen ku yang pake cadar pula. Aku
sharing-sharing sama dia. Dari mulai kenapa dia pake cadar, gimana rasanya, terus
cara istiqomahnya gimana dan hal lain sebagainya. Pribadi aku sendiri sih kagum
dan terasa termotivasi gitu buat pake cadar dan disini aku cobalah dan
meyakinkan diri buat memulai pake cadar.
Nah,
pertama kali aku pake cadar sewaktu mau pergi mengantarkan temen ku itu yang
pake cadar ke stasiun. Karena dia gak berani sendiri naek kereta. Aku berangkat
pagi waktu itu. Sewaktu pamit ke orang tua pake cadar mereka bertanya “lho ko
pake cadar segala?” dan aku hanya bisa menjawab dengan cengengesan. Macam-macam
ekpresi keluar dari keluarga ku. Ada yang menganggapku heran, aneh, kaget kenapa
tiba-tiba aku pake cadar. Karena di kampung ku tak pernah aku jumpai wanita
yang pake cadar, apalagi dikeluargaku. Bagi Bapak ku tak apa pakai cadar itu
bagus. Tapi, bagi Ibu ku, beliau kurang suka dengan aku yang pake cadar. Ribet
katanya ngeliatnya.
Aku
setiap hari kemana-kemana selalu naik kendaraan umum. Karna gak punya kendaraan
pribadi plus aku gak bisa mengendarainya pula hhe. Sewaktu di angkot aku duduk
paling pojok. Awalnya hanya ada satu orang, dan pas aku naik orang itu melihat
ku dari bawah sampai atas. Hingga angkot itu penuh. Ada yang terus-terusan
melihat ku walau terkadang mengalihkan kearah yang lain tapi balik lagi melihat
ku. Ada yang tatapan aneh dan juga sedikit sinis.
Tapi
aku menggapnya biasa saja walau agak risih sih merasa jadi artis di liatin mulu
hhehe. Aku berusaha biasa karena aku memang setiap pergi selalu pake masker.
Jadi ya aku anggap saja aku lagi pake masker. Biarlah mereka memandang ku
seperti apa.
Kejadian
di kereta pun sama dengan di angkot. Padahal aku selalu naek gerbong khusus
wanita tapi masih ada banyak sepasang mata yang memperhatikanku. Hingga
akhirnya aku pun bertemu dengan temanku. Dia membawa barang bawaan banyak
sekali memang dia ingin pergi untuk mondok. Aku saja kewalahan membawa barang
bawaannya yang berat.
Selama
di kereta semakin banyak yang meperhatikan kami berdua. Tetapi, tak ada satu
pun yang mau membantu membawakan barang padahal kami kesulitan sekali
membawanya. Petugas kereta pun hanya terdiam saja. Hingga akhirnya kami
terlebih dahulu yang harus meminta tolong.
Tetapi
ternyata masih ada orang yang peduli terhadap kesulitan orang lain. Selama
perjalanan kami ditolong dua kali oleh seorang bapak-bapak dan pemuda. Kami
sendiri kagum pada mereka. Mau menolong padahal mereka berbeda arah dengan
kami.
Nah,
itu kejadian yang aku alami pas pertama kali pake cadar ya. Setelah beberapa
kali, pakai cadar, aku simpulin bahwa wanita yang pake cadar itu ternyata
hebat. Kenapa aku bilang hebat, karna :
1. Dia
mampu tidak merasa pengap pake cadar. Mungkin bagi yang sudah biasa ya tidak
akan terasa, tetapi bagi pemula rasanya pengap sangat terasa. Rasanya ya pengen
dibuka aja.
2. Mampu
menjaga sikap. Orang yang pakai cadar cenderung akan menjaga image, menjaga
perlakuan dan tindakan. Kenapa? Karena mereka gak mau jika mereka melakukan
kesalahan yang dampaknya akan kena ke semua wanita bercadar, hingga memunculkan
pandangan negative terhadap wanita bercadar.
3. Mampu
untuk bersabar dan ikhlas. Wanita yang memakai cadar pasti akan dihadapi oleh
berbagai halang rintang. Apalagi yang baru banget pakai cadar. Omongan sekitar
lingkungan, di anggap aneh, banyak yang menjauh, dilihat sinis oleh orang dan
masih banyak lagi. Untuk yang sudah lama bercadar mungkin sudah biasa, tapi
untuk yang baru pakai? Mungkin ini adalah ujian terberat. Maka disini ujian
untuk berusaha bersabar dan ikhlas atas segala kejadian yang dialami.
4. Sudah
pasti mampu menjaga diri. Karna bercadar atau tidak bercadar setiap wanita
harus menjaga kehormatannya.
5. Berusaha
terus menjadi lebih baik. Pastilah mereka akan berusaha menjadi lebih baik
karna baik itu tidak akan ada habisnya.
Okeh,
cukup sekian ya cerita pengalaman aku. Mungkin ada yang pernah ngalamin hal
serupa sama aku, jangan lupa tulis ceritanya di kolom komentar. mohon kritik
dan sarannya juga ya buat tulisan aku. Dan buat kalian yang bercadar terus
istiqomah, untuk yang lagi otw memantapkan diri ingin bercadar semoga Allah
segera memantapkan hati kalian ya :)
Wassalaamu’alaikum.
0 comments