Tak Ada Salahnya Mencoba

by - December 28, 2018


Assalaamu’alakum

HALOO….



Oke kali ini aku bakalan ceritain pengalaman aku sendiri tentang gimana sih rasanya pake cadar. Bukan sebuah eksperimen sih yang aku lakuin ini tapi memang dasarnya aku kepengen banget pake cadar tapi masih ada halangannya. Akhirnya ngeberaniin diri buat pake cadar. Sebelumnya aku udah bahas ya di artikel pertama aku mengenai cadar yaitu “ada apa dengan cadar?”.
Pertama kali aku pake cadar itu karena ada temen ku yang pake cadar pula. Aku sharing-sharing sama dia. Dari mulai kenapa dia pake cadar, gimana rasanya, terus cara istiqomahnya gimana dan hal lain sebagainya. Pribadi aku sendiri sih kagum dan terasa termotivasi gitu buat pake cadar dan disini aku cobalah dan meyakinkan diri buat memulai pake cadar.
Nah, pertama kali aku pake cadar sewaktu mau pergi mengantarkan temen ku itu yang pake cadar ke stasiun. Karena dia gak berani sendiri naek kereta. Aku berangkat pagi waktu itu. Sewaktu pamit ke orang tua pake cadar mereka bertanya “lho ko pake cadar segala?” dan aku hanya bisa menjawab dengan cengengesan. Macam-macam ekpresi keluar dari keluarga ku. Ada yang menganggapku heran, aneh, kaget kenapa tiba-tiba aku pake cadar. Karena di kampung ku tak pernah aku jumpai wanita yang pake cadar, apalagi dikeluargaku. Bagi Bapak ku tak apa pakai cadar itu bagus. Tapi, bagi Ibu ku, beliau kurang suka dengan aku yang pake cadar. Ribet katanya ngeliatnya.
Aku setiap hari kemana-kemana selalu naik kendaraan umum. Karna gak punya kendaraan pribadi plus aku gak bisa mengendarainya pula hhe. Sewaktu di angkot aku duduk paling pojok. Awalnya hanya ada satu orang, dan pas aku naik orang itu melihat ku dari bawah sampai atas. Hingga angkot itu penuh. Ada yang terus-terusan melihat ku walau terkadang mengalihkan kearah yang lain tapi balik lagi melihat ku. Ada yang tatapan aneh dan juga sedikit sinis.
Tapi aku menggapnya biasa saja walau agak risih sih merasa jadi artis di liatin mulu hhehe. Aku berusaha biasa karena aku memang setiap pergi selalu pake masker. Jadi ya aku anggap saja aku lagi pake masker. Biarlah mereka memandang ku seperti apa.
Kejadian di kereta pun sama dengan di angkot. Padahal aku selalu naek gerbong khusus wanita tapi masih ada banyak sepasang mata yang memperhatikanku. Hingga akhirnya aku pun bertemu dengan temanku. Dia membawa barang bawaan banyak sekali memang dia ingin pergi untuk mondok. Aku saja kewalahan membawa barang bawaannya yang berat.
Selama di kereta semakin banyak yang meperhatikan kami berdua. Tetapi, tak ada satu pun yang mau membantu membawakan barang padahal kami kesulitan sekali membawanya. Petugas kereta pun hanya terdiam saja. Hingga akhirnya kami terlebih dahulu yang harus meminta tolong.
Tetapi ternyata masih ada orang yang peduli terhadap kesulitan orang lain. Selama perjalanan kami ditolong dua kali oleh seorang bapak-bapak dan pemuda. Kami sendiri kagum pada mereka. Mau menolong padahal mereka berbeda arah dengan kami.
Nah, itu kejadian yang aku alami pas pertama kali pake cadar ya. Setelah beberapa kali, pakai cadar, aku simpulin bahwa wanita yang pake cadar itu ternyata hebat. Kenapa aku bilang hebat, karna :
1.      Dia mampu tidak merasa pengap pake cadar. Mungkin bagi yang sudah biasa ya tidak akan terasa, tetapi bagi pemula rasanya pengap sangat terasa. Rasanya ya pengen dibuka aja.
2.      Mampu menjaga sikap. Orang yang pakai cadar cenderung akan menjaga image, menjaga perlakuan dan tindakan. Kenapa? Karena mereka gak mau jika mereka melakukan kesalahan yang dampaknya akan kena ke semua wanita bercadar, hingga memunculkan pandangan negative terhadap wanita bercadar.
3.      Mampu untuk bersabar dan ikhlas. Wanita yang memakai cadar pasti akan dihadapi oleh berbagai halang rintang. Apalagi yang baru banget pakai cadar. Omongan sekitar lingkungan, di anggap aneh, banyak yang menjauh, dilihat sinis oleh orang dan masih banyak lagi. Untuk yang sudah lama bercadar mungkin sudah biasa, tapi untuk yang baru pakai? Mungkin ini adalah ujian terberat. Maka disini ujian untuk berusaha bersabar dan ikhlas atas segala kejadian yang dialami.
4.      Sudah pasti mampu menjaga diri. Karna bercadar atau tidak bercadar setiap wanita harus menjaga kehormatannya.
5.      Berusaha terus menjadi lebih baik. Pastilah mereka akan berusaha menjadi lebih baik karna baik itu tidak akan ada habisnya.
Okeh, cukup sekian ya cerita pengalaman aku. Mungkin ada yang pernah ngalamin hal serupa sama aku, jangan lupa tulis ceritanya di kolom komentar. mohon kritik dan sarannya juga ya buat tulisan aku. Dan buat kalian yang bercadar terus istiqomah, untuk yang lagi otw memantapkan diri ingin bercadar semoga Allah segera memantapkan hati kalian ya :)
Wassalaamu’alaikum.








You May Also Like

0 comments